Header Ads

‘Tuhan Bukan Orang Arab’, Tokoh NU: Minta KSAD Dudung Berhenti Bicara Kontroversial

KSAD Jenderal Dudung /Tangkapan layar YouTube Deddy Corbuzier/

Naha Wepesansan –
Baru-baru ini Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman kembali membuat gaduh publik dengan pernyataan kontroversialnya.

Pasalnya Dudung melontarkan pernyataan bahwa ‘Tuhan bukan orang arab’ di kanal YouTube Deddy Corbuzier.

Diketahui, saat itu Dudung menjadi narasumber di kanal YouTube Deddy Corbuzier, ada banyak poin-poin yang dibahas di dalam podcast tersebut.

Beberapa di antaranya mengenai Reuni 212, baliho Habib Rizieq Shihab, dan yang menjadi sorotan adalah pernyataan Dudung soal Tuhan bukan orang arab.

Saat itu ia bercerita mengenai pengalaman dirinya, Dudung menjelaskan bagaimana cara ia berdoa yang cukup menggunakan bahasa Indonesia saja.

"Kalau saya berdoa setelah sholat, doa saya simpel aja, ya Tuhan pakai bahasa Indonesia saja, karena Tuhan kita bukan orang Arab," ucap Dudung di Podcast YouTube Deddy Corbuzier.

Hal ini kemudian membuat kegaduhan di publik, hingga muncul berbagai ragam komentar terkait pernyataan tersebut, salah satunya dari Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Gus Umar.

Melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, Pemilik nama Umar Hasibuan ini meminta agar Dudung berhenti membuat publik dengan pernyataan kontroversialnya.

"Kirain hoax ternyata benar ucapan KASAD kalau bilang Tuhannya bukan orang Arab," cuit Gus Umar di Twitter @UmarHasibuan75_.

"Stoplah pak bicara yg kontroversial," imbuhnya.

Tak hanya Gus Umar saja yang berkomentar mengenai pernyataan kontroversial ini.

Imam di Islamic Center of New York dan Direktur Jamaica Muslim Center, Imam Shamsi Ali juga menyampaikan kritikan terhadap Dudung.

Dalam akun Twitter pribadinya, Shamsi mengatakan bahwa berdoa menggunakan bahasa apa saja tidak jadi masalah.

Namun yang menjadi sorotan adalah sikap Jenderal Dudung yang mengaitkan Tuhan dengan etnis atau bangsa tertentu (Arab).

"Bapak Jenderal, berdoa pakai bahasa apa saja tidak masalah. Tapi tidak perlu Tuhan dikaitkan dengan etnis/bangsa," cuit Shamsi dalam akun Twitter pribadi, Kamis 2 Desember 2021.

Shamsi juga mengoreksi ucapan Jenderal Dudung. Ia menyebut bahwa Tuhan bukan orang sehingga tak bisa dibatasi dengan kebangsaan, etnis, maupun ras.

"Statement Jenderal Keliru: 1) Tuhan memang pastinya bukan orang. Karena bukan orang maka 2) Tuhan tidak dibatasi oleh kebangsaan/etnis/ras," tulis Shamsi dalam cuitannya.

"Baiknya tuntaskan KKB di Papua," imbuhnya.***

Tidak ada komentar