Header Ads

One Day One Hadits, Syafa’atul ‘Uzhma


Naha Wepesansan -
Dari Anas bin Malik radhiAllohu 'anhu dia berkata, bahwa ia mendengar Rasulullah shalallohu 'alaihi wasallam bersabda:

إِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ شُفِّعْتُ ، فَقُلْتُ يَا رَبِّ أَدْخِلِ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِى قَلْبِهِ خَرْدَلَةٌ . فَيَدْخُلُونَ ، ثُمَّ أَقُولُ أَدْخِلِ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِى قَلْبِهِ أَدْنَى فَقَالَ أَنَسٌ كَأَنِّى أَنْظُرُ إِلَى أَصَابِعِ رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم

“Pada hari kiamat, aku diberi syafa’at. Aku berkata, “Wahai Rabbku, masukkanlah dalam surga orang yang masih punya iman sebesar biji sawi.” Mereka memasukinya. Aku pun berkata, “Masukkanlah dalam surga orang yang masih punya iman walau rendah.” Anas pun berkata, “Seakan-akan aku melihat (isyarat) pada jari-jemari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Bukhari no. 7509)

Pelajaran yang dapat diambil dari hadits diatas adalah:

1. Riwayat tersebut menunjukkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hadir saat pemberian syafa’at, karena didukung dengan pernyataan mendengar dan melihat dalam hadits.

2. Boleh adanya pengajaran dengan pemberian isyarat sebagaimana isyarat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan jari-jemari.

3. Begitu mengerikan keadaan pada hari kiamat.

4. Pada hari kiamat Kemarahan Allah begitu dahsyat, tidak pernah didapati kemarahan yang seperti itu, sebelumnya atau sesudahnya.

5. Hanya orang-orang beriman yang bisa meminta syafa’at kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

6. Tauhid dan iman merupakan sebab utama bisa selamat dan keluar dari neraka.

7. Keutamaan kalimat tauhid laa ilaaha illalloh. Menjadi sebab tidak kekal didalam neraka.

Tema Hadist diatas berkaitan dengan Al-Qur'an:

1. Hanya dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dapat memberikan syafa’at beliau.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman di dalam QS. Al Baqarah, ayat 255:

مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ

“Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya.”

2. Syafa’at ini disebut dengan Syafa’atul ‘Uzhma, hanya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diberikan hak khusus ini.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman di dalam QS. Al Isra’, ayat 79:

عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

“Mudah-mudahan Rabb-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.”

Artikel Syafa’atul ‘Uzhma ini dikutip dari Jamaah Husnul Khotimah Malang, pada Ahad, 13 Muharrom 1443 H atau 22 Agustus 2021.***

Tidak ada komentar