Taliban Memusuhi dan Memerangi ISIS di Afghanistan
Naha Wepesansan – ISIS merupakan pergerakan kelompok politik yang dikenal keras dan intoleran. Sejak awal berdirinya ISIS, Taliban meresponnya dengan negatif, mengganggap ISIS palsu merencanakan negara Islam dan menyebut pemimpin ISIS sebagai Khalifah gadungan.
Pemimpin Taliban, Mullah Muhammad Omar, pernah mengeluarkan
fatwa haram bagi Taliban yang menyatakan janji kesetiaan kepada ISIS.
Mullah Omar mulai memimpin Taliban saat memerangi pasukan
Uni Soviet di Afghanistan, dia menyebutkan bahwa pemimpin ISIS, Abu Bakar Al
Baghdadi merupakan khalifah palsu.
Seperti yang dikatakan Mullah Omar Pada tahun 2013, bahwa Abu
Bakar Al Baghdadi hanya ingin mendominasi apa yang sudah dicapai oleh jihadis
Islam sebenarnya.
Bukan kali pertama Taliban menyampaikan kecaman kepada Abu
Bakar Al Baghdadi. Sebelumnya pimpinan Taliban ini juga menyebut bahwa meski Abu
Bakar Al Baghdadi merupakan orang yang berpendidikan, namun dia tidak memiliki
nilai seorang pemimpin, baik secara ritual dan politik.
Taliban tidak segan-segan untuk bertindak keras terhadap
anggotanya yang berkhianat dan masuk ISIS. Pada pertengahan April 2015, kantor
berita Iran melaporkan, ada dua belas mantan anggota Taliban yang dieksekusi
karena penghianatan mereka yang bergabung dengan ISIS.
Pemimpin kelompok ISIS juga mendapat peringatan dari Taliban
untuk tidak melakukan pemberontakan
pararel di Afghanistan. Peringatan itu muncul setelah terjadi beberapa bentrokan
antara Taliban dengan ISIS.
Hingga 2015, ISIS tidak pernah lagi mengaku resmi hadir di
Afghanistan. Akan tetapi Taliban masih melihat adanya ancaman yang tumbuh di
kelompok ini, dan mereka sedang membuat terobosan di Afghanistan.
Taliban mengirimkan surat kepada pemimpin kelompok ISIS, Abu
Bakar Al Baghdadi, di dalam suratnya tertulis, bahwa untuk memerangi Amerika
dan sekutunya, harus dilakukan dibawah satu bendera dan satu kepemimpinan.
Dikutip dari Republika pada 16 Juni 2015, di dalam surat yang
ditanda tangani oleh wakil pemimpin Taliban, Mullah Muhammad Mansur, dia
mengatakan bahwa Taliban tidak mempertimbangkan banyaknya cabang jihad
menguntungkan, baik untuk jihat ataupun umat Islam.
Pada tahun 2015, Taliban mengalami sejumlah pembelotan dalam
kelompoknya. Beberapa milisi terlihat memakai bendera ISIS untuk mengubah citra
mereka sebagai kekuatan yang besar saat pasukan NATO hengkang.
Hingga akhirnya terjadi peperangan antara Taliban dan
pendukung ISIS di Afghanistan timur, yang mengakibatkan banyak korban jatuh di
kedua belah pihak.
Dikutip dari Reuters pada Sabtu 4 Oktober 2014, Mullah Omar
dan Afghanistan sangat marah kepada ISIS, saat Taliban Pakistan menyatakan
kesetiaan kepada ISIS pada awal oktober 2014. Untuk mendirikan kekhalifahan
Islam Global, Taliban Pakistan memerintahkan pasukannya untuk membantu militan
ISIS.
Pernyataan itu disampaikan oleh Kelompok jihad Pakistan,
bersamaan dengan perayaan Idul Adha.
Pada 14 Oktober 2014, Anadolu Agency Turki mengatakan bahwa
ada enam komandan kunci Taliban Pakistan yang mengucapkan sumpah setia kepada
ISIS. Keenam orang itu merupakan juru bicara Tehrik e Taliban, seorang di
antaranya merupakan konglomerat dari kelompok pemberontak Pakistan itu.
Post a Comment