Header Ads

Gempa Besar dengan Magnitudo 6,1 Mengguncang Tokyo Jepang, Tidak ada Tsunami

Kebakaran rumah di Soka, Prefektur Saitama pada Jumat pagi. /KYODO/


Naha Wepesansan –
Jepang kembali diguncang gempa besar dengan kekuatan magnitudo 6,1. Gempa yang menggucang Tokyo, Jepang ini tidak berpotensi tsunami.

Tokyo dan wilayah sekitarnya diguncang gempa pada Kamis 7 Oktober 2021, yang menyebabkan lebih dari 20 orang terluka.

Gempa ini membawa guncangan terkuat ke pusat Ibu Kota, sejak bencana Gempa Besar Jepang Timur pada tahun 2011.

Tak berselang lama, gempa susulan berkekuatan magnitudo 5,9 terjadi kembali pada pukul 22:41 waktu setempat.

Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengungkapkan bahwa gempa dengan kekuatan magnitudo 6,1 itu berpusat di bagian timur Kota Tokyo, dengan kedalaman 80 kilometer.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Jepang (JMA), bahwa gempa kali ini tidak berpotensi tsunami.

Meski tidak ada potensi tsunami, Badan Meteorologi Jepang (JMA) tetap memperingatkan warga kota Tokyo bahwa gempa dengan intensitas yang sama dapat terjadi dalam seminggu kedepan.

Bahkan seorang pejabat memperkirakan kemungkinan 10 hingga 20 persen berdasarkan gempa sebelumnya.

Dikutip dari Japan Times pada 8 Oktober 2021, dampak dari gempa besar ini mengakibatkan sebuah rumah terbakar, air bocor dari lubang got, kereta penumpang yang sebagian tergelincir dan stasiun kereta api yang gelap penuh dengan penumpang yang terdampar.

Lebih dari 20 jalur komuter di Tokyo dan wilayah sekitarnya terputus setelah gempa, tetapi beberapa jalur mulai beroperasi kembali pada Jumat dini hari.

Kereta Nippori-Toneri Liner di Adachi Ward Tokyo tergelincir sebagian setelah melakukan pemberhentian darurat, menyebabkan setidaknya tiga penumpang terluka.

Petugas pemadam kebakaran di Prefektur Chiba melaporkan dua luka, termasuk seorang gadis remaja di kota Tomisato dan seorang wanita berusia 70-an di kota Mobara.

Tokyo Electric Power Co. Holdings Inc. mengatakan bahwa sekitar 250 rumah tangga di Distrik Shinjuku di ibu kota telah mengalami pemadaman listrik, tetapi layanan kemudian dipulihkan. Listrik juga kembali menyala di Stasiun Shinagawa Tokyo setelah terjadi pemadaman sebelumnya.

Perdana Menteri Fumio Kishida, memerintahkan untuk segera membentuk satuan tugas guna menangani gempa. Dia telah memerintahkan pejabatnya untuk membantu korban gempa dan mencegah kerusakan lebih lanjut.

Juru bicara utama pemerintah, Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno, mengatakan pada konferensi pers bahwa tidak ada kerusakan serius di fasilitas nuklir.

Terakhir kali gempa berkekuatan 5 atau lebih tercatat di 23 bangsal Tokyo pada 11 Maret 2011, ketika gempa berkekuatan 9,0 melanda timur laut Jepang.

Pekan lalu, gempa berkekuatan magnitudo 6,1 melanda pantai barat laut Jepang, namun tidak mengakibatkan kerusakan.

Negara ini sering dilanda gempa, dan memiliki peraturan konstruksi yang ketat yang dimaksudkan untuk memastikan bangunan dapat menahan getaran kuat.

Meski begitu, mereka tetap melakukan antisipasi, mengingat gempa yang terjadi di bawah laut pada 11 Maret 2011, yang memicu tsunami mematikan dan kecelakaan nuklir Fukushima. Tsunami itu menyebabkan sekitar 18.500 orang tewas atau hilang.***

Tidak ada komentar