4 Perkara yang Bisa Menyelamatkan Diri dari Perbuatan Maksiat, Khususnya Zina
Naha Wepesansan – Beberapa perkara yang dapat membantu menyelamatkan diri dari berbagai fitnah maksiat, terkhusus lagi perbuatan zina.
Ada 4 perkara penting yang dapat membantu para pemuda
(dengan seijin Allah Azza wa Jalla), agar terbebas dari berbagai fitnah
maksiat.
Pertama: tauhid dan ikhlas. Perkara yang paling agung adalah
tauhid dan ikhlas kepada Allah Azza wa Jalla.
Tauhid adalah jalan keselamatan dari segala keburukan,
tentunya dengan izin Allah Azza wa Jalla. Ikhlas kepada Zat yang paling berhak
disembah, yakni Allah Azza wa Jalla.
Allah Azza wa Jalla berfirman di dalam QS. Yusuf, ayat 24:
كَذٰلِكَ لِنَصۡرِفَ عَنۡهُ السُّۤوۡءَ
وَالۡـفَحۡشَآءَؕ اِنَّهٗ مِنۡ عِبَادِنَا الۡمُخۡلَصِيۡ
“Demikianlah, Kami palingkan darinya keburukan dan kekejian.
Sungguh, dia (Yusuf) termasuk hamba Kami yang terpilih.”
Dan di dalam bacaan lain, artinya:
“Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang ikhlas.”
Orang-orang yang ikhlas adalah orang yang memurnikan
agamanya untuk Allah Azza wa Jalla. Mentauhidkan Allah dan mengesakan-Nya dalam
ibadah. Ikhlas dan tauhid adalah jalan keselamatan.
Demikian juga iman kepada Allah dan keagungan-Nya, kepada
pengawasan Allah Azza wa Jalla, yaitu keimanan bahwa Allah Maha Melihat
hamba-Nya, dan ini semua merupakan jalan keselamatan.
Kedua: berusaha keras melawan hawa nafsu. Melindungi diri
dari maksiat dengan melawan hawa nafsu dan melawannya, serta menekannya untuk
menghalanginya terjerumus ke dalam perbuatan dosa
Ketiga: berdoa. Berdoa dan mengharap kepada Allah Azza wa
Jalla.
Keempat: lari menjauhi sumber penyebab maksiat. Salah satu
sebab penting lainnya adalah berlari menjauh dari tempat terjadinya fitnah
(maksiat).
Seseorang janganlah berada di sana dan menghadapkan diri
kepada fitnah (maksiat), namun ia harus lari menjauh darinya dan dari tempatnya.
Saat istri al-Aziz menggoda Nabi Yusuf, apa yang terjadi
pada beliau? Nabi Yusuf segera bergegas menuju pintu.
Baru sekedar melihat ada fitnah (maksiat) dan semacamnya,
Nabi Yusuf segera bergegas menuju pintu. Pergi berlari ke arah pintu, agar
dapat lari dari fitnah (maksiat).
Istri al-Aziz mengejarnya dan mengoyak bajunya dari
belakang, sedangkan Nabi Yusuf segera bergegas berpaling, melarikan diri dari
(maksiat).
Ini salah satu sebab keselamatan, yaitu dengan melarikan
diri dari tempat sumber fitnah. Tidak menghadapkan diri kepada fitnah (maksiat)
dan menetap ditempatnya.
Namun melarikan diri darinya, dan menjauhkan diri dari
hal-hal yang dapat menjerumuskan seorang hamba ke dalam fitnah (maksiat).
Dengan perkara-perkara ini, dan adanya dorongan syahwat yang
kuat, keimanan yang benar dan keikhlasan yang sempurna menghalanginya dari
terjerumus ke dalam perbuatan zina yang terlarang.
Juga terlindungi diri dari doa dan berserah diri kepada
Allah Azza wa Jalla, memohon perlindungan kepada-Nya, melarikan diri dari fitnah
(maksiat).
4 perkara yang bisa menyelamatkan diri dari perbuatan
maksiat ini dikutip dari materi khutbah Jumat, Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr, di
channel YouTube Yufid.TV pada 25 September 2021.***
Post a Comment