Mengenal Daerah Kamagasaki atau Airin-Chiku, Sisi Gelap dari Jepang
Naha Wepesansan – Jika mendengar kata Jepang, yang pertama ada di pikiran kita adalah Jepang itu negara yang maju, sangat bersih dan disiplin.
Jepang merupakan negara nomor 3 dengan perekonomian terbesar
di dunia. Namun apa kita tahu jika ternyata ada daerah tersembunyi, yang
sengaja tidak dipublikasikan oleh Jepang.
Nama daerah itu adalah ‘Kamagasaki’, yakni kawasan yang terletak
di Osaka. Daerah ini sengaja ditutup-tutupi oleh pemerintah Jepang. Bahkan jika
kita ingin mencarinya di peta Jepang, kita tidak akan menemukannya.
Dikutip dari akun Twitter Kevin Pramudya Utama pada 24
Januari 2021, pemerintah Jepang telah menghapus nama daerah ini, dan
menggantinya dengan nama ‘Airin-Chiku’
pada Mei 1966.
Kamagasaki atau Airin-Chiku adalah pusat daerah bagi warga
yang kurang mampu mendapatkan lahan pekerjaan. Setiap hari mereka berkumpul di
gedung Airin Labor dan Welfare Center.
Hal ini terjadi, karena di rentan tahun 1960-an terjadi pertumbuhan
ekonomi Jepang yang sangat besar. Jepang melakukan pembangunan infrastruktur
yang masif saat itu, sehingga Kamagasaki menjadi pusat para kontraktor untuk
merekrut ribuan pekerja lepas harian.
Masalah-masalah baru justru terjadi di Kamagasaki, saat
masuknya ribuan pekerja dari berbagai daerah di Jepang.
Masalah kemiskinan semakin meningkat, belum lagi ditambah berbagai kerusuhan antara pekerja dan tunawisma yang terjadi di sana. Sehingga membuat ‘Kamagasaki’ menjadi salah satu daerah yang kumuh di Jepang.
Seperti yang tercatat pada 1 Agustus 1960, kerusuhan terjadi
karena dipicu oleh kematian seorang pekerja tua yang tidak mendapatkan
pertolongan secepatnya dari pihak setempat, saat terjadi kecelakaan lalu
lintas.
Meskipun begitu, ‘Kamagasaki’ tetap menjadi pusat untuk
mencari pekerjaan, karena banyaknya permintaan pekerja lepas harian.
Ada 3 peristiwa besar yang menjadi faktor perubahan di ‘Kamagasaki’.
Pertama adalah peristiwa gempa Hanshin yang terjadi di tahun 1995.
Kedua, Jepang mengalami penurunan laju ekonomi pada tahun
2010, sehingga membuat negara Sakura ini tidak lagi menjadi negara nomor 2
dengan tingkat pertumbuhan ekonomi terbesar di dunia lagi.
Ketiga adalah gempa terbesar di tahun 2011, yang menjadikan
kawasan ‘Kamagasaki’ semakin berubah.
Jumlah pekerja dengan usia produktif semakin turun di sana,
sehingga menimbulkan banyaknya tunawisma serta lansia yang tidur di pinggiran
jalan. Pemandangan ini terlihat sangat kontras dibandingkan dengan wilayah
Jepang lainnya.
Sama halnya seperti yang terlihat di Indonesia, ada pemandangan menarik di salah satu sudut taman di sana, yakni terdapat TV kecil yang bisa ditonton bersama, tapi dikunci seperti di poskamling kita.
Meski tingkat kriminalitas di Jepang termasuk salah satu
yang terendah di dunia, tidak disarankan untuk bepergian di daerah Osaka ini
sendirian.
Jika melihat dan mengetahui kebenaran di Kamagasaki atau
Airin-chiku, kita tidak akan percaya bahwa daerah itu termasuk dalam wilayah
negara Jepang.
Post a Comment