Header Ads

Hilangnya Nilai-Nilai Keislaman di Bawah Kepemimpinan Ataturk (Bagian 1)

Mustafa Kemal Ataturk. /aa.com.tr/

Naha Wepesansan Dalam sejarah, bangsa Turki mewarisi peradaban Romawi, peradaban Islam yakni, Arab dan Persia di Timur Tengah.

Peradaban Islam dengan pengaruh Arab dan Persia menjadi peninggalan yang mendalam bagi masyarakat Turki.

Pada zaman pemerintahan Turki Utsmani, Islam merupakan agama resmi negara. Islam juga menjadi sumber pembangunan pranata sosial dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Turki.

Akan tetapi di dalam buku A History of the Modern Middle East, William L dan Martin Bunton mengungkapkan bahwa kehidupan masyarakat Turki berubah sejak tahun 1923, saat Turki dinyatakan sebagai negara sekuler.

Islam yang selama lebih dari tujuh abad berfungsi sebagai agama dan sistem hidup dalam bermasyarakat dan bernegara, telah diganti oleh sistem Barat.

Di bawah kepemimpinannya, Mustafa Kemal Ataturk telah melakukan perubahan secara menyeluruh, baik sosial, ekonomi, maupun administrasi.

Di dalam bukunya yang berjudul Encyclopedia of Islamic Civilization, Muhammad Syafii Antonio menyatakan bahwa, Mustafa Kemal berhasil mendirikan Republik Turki yang berdasarkan pada prinsip sekularisme, modernisme, dan nasionalisme di atas reruntuhan khilafah Turki Utsmani.

Bersama pendukungnya, Mustafa Kemal mengusung gagasan sekulerisme, nasionalisme, dan modernisme, dengan melakukan gerakan reformasi di Turki. Gerakan politik itupun dikenal dengan sebutan Kemalisme.

Reformasi Ataturk itu meliputi perubahan kebijakan politik, hukum, budaya, sosial, dan ekonomi yang dirancang untuk mengonversi Republik baru Turki menjadi sekuler, yakni bangsa modern, dan diimplementasikan di bawah kepemimpinan Mustafa Kemal Ataturk.

S N Eisenstadt dalam The Kemalist Regime and Modernization: Some Comparative and Analytical Remarks menyebutkan masa kepemimpinan Mustafa Kemal Ataturk menimbulkan banyak perubahan kelembagaan mendasar yang telah dikembangkan selama berabad-abad.

Reformasi itu dimulai dengan modernisasi konstitusi, termasuk menggantikan konstitusi 1921 dengan konstitusi baru 1924 yang diadaptasi dari hukum Eropa.

Hal ini juga diikuti oleh sekularisasi menyeluruh dan modernisasi administrasi, dengan fokus khusus pada sistem pendidikan.

Muhammad Syafii Antonio melanjutkan, setelah membubarkan kekhalifahan, kaum Kemalis menghapus lembaga-lembaga syariah yang saat itu menjadi benteng terakhir dari sistem khilafah Islamiyah.

Kemudian kelompok ini menutup sekolah-sekolah Islam (madrasah) yang sudah ada sejak 1300-an.

Pemisahan antara kehidupan agama dan negara adalah salah satu tindakan ekstrem yang dilakukan oleh rezim Kemalis setelah penghapusan khilafah.

Pemisahan ini tidak hanya bertujuan untuk memisahkan agama dari kehidupan negara, tetapi juga mengakhiri kekuatan tokoh-tokoh agama dalam masalah politik, sosial, dan kebudayaan.

Hilangnya Nilai-Nilai Keislaman di Bawah KepemimpinanAtaturk (Bagian 2)

Hilangnya Nilai-Nilai Keislaman di Bawah KepemimpinanAtaturk (Bagian 3)

Tidak ada komentar