Header Ads

Alasan Menarik Pembongkaran Tiga Patung Jenderal Penumpas PKI, Demi ‘Ketenangan Lahir Batin’?


Naha Wepesansan –
Beberapa waktu yang lalu mantan Jenderal Panglima TNI Purnawirawan Gatot Nurmantyo, menyampaikan perihal penyusupan komunis di dalam TNI, menjadi perhatian nasional.

Gatot Nurmantyo yang mengaitkan adanya paham komunis di tubuh TNI dengan hilangnya diorama dan patung-patung tokoh militer terdahulu di Museum Dharma Bhakti, Markas Kostrad, Gambir, Jakarta Pusat (Jakpus).

Adapun hal menarik dari alasan pembongkaran tiga patung jenderal penumpas PKI oleh Letjend Purnawirawan Azmyn Nasution, yakni demi ‘ketenangan lahir batin’.

Dikutip dari Oposisi Cerdas pada 30 September 2021, sejarawan JJ Rizal, meminta Jenderal Dudung untuk mengejar alasan ‘ketenangan lahir batin’. Dia penasaran dengan maksud dari pembongkaran tiga patung yaitu Soeharto, AH Nasution dan Sarwo Edhi Wibowo.

JJ Rizal menyampaikan alasan keyakinan agama dan ketenangan lahir batin yang disampaikan Letjen purn Azmyn untuk membongkar tiga patung tersebut patut didalami. Apakah ini menandakan ada perspektif baru di kalangan perwira TNI AD atas tragedi 1965 atau tanda lainnya.

“Menenangkan lahir batin ini menarik, apakah ada kekeliruan diorama, atau apa ada penggambaran yang tidak tepat dari peristiwa tersebut. Kalau benar artinya ada perkembangan progresif (dari TNI) soal peristiwa 1965,” ucap Rizal dalam wawancara di tvOne, 29 September 2021.

Menurutnya, diorama itu merupakan bagian kecil dari propaganda Orde Baru yang diwakili oleh tiga petinggi TNI AD yaitu Soeharto, AH Nasution dan Sarwo Edhi Wibowo. Rizal juga mengatakan bahwa tiga orang itu adalah pendiri Orde Baru.

Akan lebih baik jika Pangkostrad Letjen Dudung Abdurachman mendalami dan mengadopsi narasi baru tentang peristiwa 1965 dan alasan ‘ketenangan lahir batin’ yang disampaikan seniornya. Bukan hanya berhenti pada soal pembongkaran saja.

JJ Rizal juga berharap, Pangkostrad Dudung nantinya bisa memimpin penyelidikan soal alasan ‘ketenanan lahir batin’ dari pembongkaran patung diorama ini. Menurutnya hasil perspektif baru di kalangan tentara mengenai peristiwa 1965, merupakan peristiwa penting dan besar.

Sebelumnya Kostrad menjawab tudingan narasi komunis menyusup ke TNI, dengan mengklarifikasi, bahwa pembongkaran tiga patung jenderal penumpas PKI itu adalah permintaan dari Purnawirawan  Azmyn Nasution.

Kepala Penerangan Kostrad, Kolonel Inf Haryantana mengatakan pada akhir Agustus lalu, Azmyn Nasution bersilaturahmi ke Pangkostrad Letjen Dudung, untuk minta izin pembongkaran tiga patung.

Azmyn Yusri meminta patung tersebut dibongkar demi ketenangannya. Azmyn menyampaikan juga, pembongkaran itu karena alasan keyakinan agama yang diyakini Azmyn.***

Tidak ada komentar