Guru Besar Ilmu Politik Profesor Tjipta: Karena Keseringan Ngamuk, Risma Bakal Dipanggil Jokowi
Naha Wepesansan – Profesor Dr. Tjipta Lesmana merasa yakin, bahwa sepulang dari Papua, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau yang biasa dipanggil Risma bakal dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Mengingat Risma sering sekali marah-marah di depan publik,
saat melaksanakan tugas sebagai pejabat negara.
Seperti yang terlihat di video yang viral pada pekan lalu,
terlihat Menteri Sosial Tri Rismaharini yang tengah marah-marah di tengah
pertemuan pembahasan dana bantuan sosial di Gorontalo. Akibatnya membuat Gubernur
Gorontalo tersinggung.
Dikutip dari kanal YouTube Realita TV pada Selasa, 5 Oktober
2021, saat melakukan wawancara dengan Rahma Sarita, Profesor Tjipta mengatakan
perihal Risma yang akan dipanggil Jokowi sepulang dari Papua.
"Saya yakin, Presiden Jokowi akan memanggil Bu Risma.
Bicara baik-baik, Bu Risma minta mengkoreksi cara berkomunikasinya. Jangan
marah-marah, jangan kasar," kata Guru besar di Universitas Pelita Harapan
(UPH) ini.
Profesor Tjipta juga menambahkan, bahwa sikap emosial Risma
itu akan berdampak buruk pada Jokowi.
"Jokowi bakal bicara, itu bisa memalukan saya sebagai
pemimpin," lanjut dia.
Menurut Profesor Tjipta, perilaku Risma yang sering marah-marah
itu juga akibat dia telah mendapat briefing sebelumnya dari Presiden
Jokowi.
"Saya yakin, Bu Risma sebelumnya pun di-briefing
sama Pak Jokowi, agar bekerja dengan benar, jangan sampai kayak pendahulunya
itu. Itu membuat masalah tersebut menjadi top on mind dalam
pikirannya," ujarnya.
"Dia mengemban misi berat dari presiden Indonesia. Misi
berat itu masuk ke otak bu Risma. Setiap melihat ada masalah yang tidak beres,
langsung pecah dan marah," ujarnya.
Profesor Tjipta juga menyinggung bahwa Risma salah paham
dalam menilai kasus di Gorontalo, seharusnya dia belajar komunikasi yang baik
terlebih dahulu, tidak langsung bereaksi marah-marah
Dia juga menilai bahwa aksi Risma tersebut merupakan salah
satu upaya mencari perhatian terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Karena saat ini Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati
Soekarnoputri tengah mencari kader untuk maju pada Pilpres 2024.
"Bu Risma itu orang politik. Tentunya sebagai politisi,
ia pun mengharapkan hal itu. Dia pun mencari perhatian dengan berbagai aksinya
itu," katanya.
Namun Profesor Tjipta menyayangkan sikap Risma yang hanya
meminta maaf kepada istri Gubernur Gorontalo melalui pesan singkat WhatsApp
(WA), alih-alih meminta maaf kepada publik.
"Kalau berjiwa besar, dia minta maaf sama Fajar (orang
yang dimarahi di Gorontalo). Fajar itu korban konyol sifat Risma marah-marah.
Kalau saja Bu Risma minta maaf, banyak orang yang memujinya. Waduh itu pemimpin
yang hebat," katanya.
Dia pun kembali mengingatkan agar Risma belajar
berkomunikasi yang baik di hadapan publik. Pasalnya, jika terus bersikap
seperti itu maka lambat laun masyarakat justru menilai buruk sikapnya.
Post a Comment