9 Amalan Pembuka Pintu Rezeki, Mudah Untuk Diamalkan
Naha Wepesansan - Ada 9 amalan pembuka pintu rezeki yang mudah diamalkan. Dengan izin Allah Ta’ala, semoga pintu rezeki segera terbuka.
1. Takwa dan Tawakal.
Faedah dari takwa adalah akan diberi jalan keluar dan
diberikan rezeki dari jalan yang tidak disang-sangka. Faedah dari tawakal
adalah akan diberikan kecukupan. Allah Ta’ala berfirman di dalam QS. Ath
Thalaq, ayat 2-3:
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا
(2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ
حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
(3)
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan
mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada
disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah
akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang
(dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap
sesuatu.”
Takwa itu bisa diperbaiki dengan melihat apakah kita sudah
menjalankan kewajiban dan melengkapi dengan amalan sunnah, misalnya
memperhatikan shalat lima waktu dan melengkapinya dengan shalat rawatib,
tahajud, dan shalat Dhuha.
2. Istiqamah.
Disebutkan keutamaan istiqamah akan dibukakan pintu rezeki
berupa hujan dari langit. Allah Ta’ala berfirman di dalam QS. Al-Jin, ayat 16:
وَأَن لَّوِ اسْتَقَامُوا عَلَى الطَّرِيقَةِ
لَأَسْقَيْنَاهُم مَّاءً غَدَقًا
“Dan bahwasanya: jikalau mereka tetap istiqamah (berjalan
lurus di atas jalan itu, pada jalan agama Islam), benar-benar Kami akan memberi
minum kepada mereka air yang segar (rezeki yang banyak).”
3. Memperbanyak istighfar (banyak memohon ampun kepada
Allah).
Allah Ta’ala berfirman di dalam QS. Nuh, ayat 10-12:
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ
كَانَ غَفَّارًا (10) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا (11) وَيُمْدِدْكُمْ
بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا
(12)
“Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada
Rabbmu (beristighfarlah), sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia
akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan
anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya)
untukmu sungai-sungai.”
4. Menjalin hubungan dengan orang tua dan kerabat apalagi
yang sedang terputus, yaitu sambung silaturahim.
Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda:
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُمَدَّ لَهُ فِي عُمْرِهِ
وَأَنْ يُزَادَ لَهُ فِي رِزْقِهِ فَلْيَبَرَّ وَالِدَيْهِ وَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Siapa yang suka untuk dipanjangkan umurnya dan ditambahkan
rezekinya, maka berbaktilah kepada kedua orang tuanya dan jalinlah hubungan
dengan kerabatnya (silaturahim).” (HR. Ahmad, 3:229; 3:266. Syaikh Syu’aib
Al-Arnauth menyatakan bahwa hadits ini shahih, sanad hadits ini hasan dari
jalur Maimun bin Sayah dan di bawahnya tsiqah)
5. Memperbanyak sedekah.
Allah Ta’ala berfirman di dalam QS. Saba’, ayat 39:
وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ
يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan
menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.”
Dalam hadits dikatakan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
إِنَّ اللَّهَ قَالَ لِى أَنْفِقْ أُنْفِقْ
عَلَيْكَ
“Allah Ta’ala berfirman padaku, Berinfaklah kamu, niscaya
Aku akan berinfak (memberikan ganti) kepadamu.” (HR. Bukhari no.4684, Muslim
no.993)
6. Menikah akan membuka pintu rezeki.
Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman di dalam QS. An-Nuur,
ayat 32:
وَأَنكِحُوا اْلأَيَامَى مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ
مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَآئِكُمْ إِن يَكُونُوا فُقَرَآءَ يُغْنِهِمُ اللهُ مِن فَضْلِهِ
وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu,
dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan
hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan
mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha
Mengetahui.”
Dari ayat diatas, Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata:
اِلْتَمِسُوا الغِنَى فِي النِّكَاحِ
“Carilah kaya (hidup berkecukupan) dengan menikah.”
(Diriwayatkan dari Ibnu Jarir). Imam Al-Baghawi menyatakan pula bahwa Umar
menyatakan seperti itu pula. Lihat Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 5:533.
7. Shalat Dhuha
membuka pintu rezeki.
Dari Nu’aim bin Hammar Al-Ghathafaniy radhiallahu ‘anhu,
beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ
آدَمَ لاَ تَعْجِزْ عَنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَكْفِكَ آخِرَهُ
“Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau
tinggalkan empat rakaat shalat pada awal siang (pada waktu Dhuha) supaya engkau
tercukupi pada akhir siang.” (HR. Ahmad 5:286, Abu Daud no.1289, Tirmidzi
no.475, Ad-Darimi no.1451. Syaikh Al-Albani dan Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan
bahwa hadits ini shahih)
8. Melakukan haji dan umrah.
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ
فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِى الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ
“Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan
kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi,
emas, dan perak.” (HR. An-Nasai no.2631, Tirmidzi no.810, Ahmad 1:387.
Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)
9. Perbanyaklah doa agar dibukakan pintu rezeki.
Doa yang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
dari hadits Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, ia menyatakan:
Setiap hari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan
shalat Shubuh, setelah salam beliau membaca do’a berikut:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا
وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
Allahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyibaa,
wa ‘amalan mutaqobbalaa.
Yang artinya: “Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu
yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rizki yang halal dan amal yang
diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik)." (HR. Ibnu Majah
no.925 dan Ahmad 6:305, 322. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini
shahih)
Juga do’a lainnya dari hadits ‘Ali, Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam pernah mengajarkan doa berikut:
اللَّهُمَّ اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ
وَأَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
Allahumak-finii bi halaalika ‘an haroomik, wa agh-niniy bi
fadhlika ‘amman siwaak.
Yang artinya: “Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal
dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari
bergantung pada selain-Mu).” (HR. Tirmidzi no. 3563. Al-Hafizh Abu Thahir
mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)
Artikel di atas dikutip dari grup Manhaj Salaf dan dakwahmanhajsalaf.com
pada Kamis 19 Agustus 2021.***
Post a Comment