10 Faedah yang Terkandung dalam Surat Al Kahfi
Naha Wepesansan – Setiap hari Jumat, kaum muslimin dianjurkan untuk membaca surat Al Kahfi. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menjanjikan, orang yang membacanya akan mendapatkan cahaya.
Bahkan karena kuatnya pengaruh cahaya yang Allah berikan, orang
yang memperhatikan sura Al Kahfi, akan dilindungi dari fitnah Dajjal.
Berikut adalah beberapa faedah yang terkandung dalam surat
Al Kahfi:
Pertama, surat ini diawali dengan menetapkan segala
pujian untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala. Di dalam Al Qur’an terdapat 5 surat yang
diawali dengan bacaan hamdallah, di antaranya: surat Al – Fatihah, surat
Al An’am, surat Al Kahfi, surat Saba’, dan surat Fathir.
Kaum muslimin diperintahkan untuk selalu memuji Allah Subhanahu wa
Ta’ala dalam segala keadaan, sekalipun makhluknya sedang mendapat ujian dan
musibah.
Kedua, di awal surat Al Kahfi ditegaskan bahwa Al
Qur’an adalah sumber ilmu yang lurus, tanpa ada sedikitpun yang bengkok.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya:
“Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada Hamba-Nya Al
Kitab (Al Qur’an) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya, sebagai
bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan siksaan yang sangat pedih dari sisi
Allah, dan memberi kabar gembira kepada orang-orang yang beriman, yang
mengerjakan amal saleh.” (QS. Al Kahfi, ayat 1)
Ketiga, dalam surat Al Kahfi dijelaskan bahwa
kenikmatan dunia hanya hiasan, untuk menguji manusia.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya:
“Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di Bumi sebagai
perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka, siapakah di antara mereka yang
terbaik perbuatannya.” (QS. Al Kahfi, ayat 7)
Keempat, di dalam surat Al Kahfi terkandung pelajaran
seorang da’i yang ikhlas, bisa saja mendapatkan tekanan batin karena beban
berat dalam dakwah.
Tidak terkecuali, inipun dialami oleh manusia terbaik
Rasulullah Shallallahu
Alaihi Wasallam.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya:
“Barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati setelah
mereka (orang kafir) berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterngan
Al Qur’an ini.” (QS. Al Kahfi, ayat 6)
Kelima, dalam surat Al Kahfi terkandung pelajaran
bahwa manusia harus berusaha menyelamatkan agama dan aqidahnya, sekalipun dia
harus terusir dari negerinya. Bahkan sekalipun dia harus tidur di gua dengan
segala keterbatasannya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya:
“Kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua dan (yang
mempunyai) raqim itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang
mengherankan? Ingatlah tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke
dalam gua, lalu mereka berdoa:
“Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari
sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami
(ini).” (QS. AL Kahfi, ayat 9-10)
Keenam, dalam surat Al Kahfi terkandung bahwa Allah Subhanahu
wa Ta’ala akan memberi tambahan dan kekuatan hidayah, bagi orang-orang yang
komitmen dengan kebenaran dan berani menampakkannya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya:
“Kami meneguhkan hati mereka diwaktu mereka berdiri, lalu
mereka berkata, “Tuhan kami adalah Tuhan seluruh langit dan bumi, kami
sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami jika demikian
telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran.” (QS. AL Kahfi, ayat
14)
Ketujuh, dalam surat Al Kahfi terkandung pelajaran
bahwa meninggalkan kemaksiatan belum dinilai sempurna, hingga seseorang
meninggalkan pelaku kemaksiatan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya:
“Apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah
selain Allah, maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu ...” (QS. AL
Kahfi, ayat 16)
Kedelapan, dalam surat Al Kahfi terkandung pelajaran
bahwa orang yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah akan mengganti
yang lebih baik.
Ashabul kahfi meninggalkan kehangatan kampung
halamannya dan keluarganya, Allah menggantinya dengan kehangatan hidayah dan
rahmat dari-Nya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya:
“Apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah
selain Allah, maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu, niscaya Tuhanmu
akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu, dan menyediakan sesuatu yang
berguna bagimu dalam urusan kamu.” (QS. AL Kahfi, ayat 16)
Kesembilan, dalam surat Al Kahfi terkandung pelajaran
bahwa Allah akan menjaga hamba-Nya yang sholeh, meskipun mereka telah tiada.
Ashabul kahfi dijaga oleh Allah , sekalipun mereka
tertidur lama di dalam gua. Sehingga tidak ada satupun makhluk yang berani
mengganggu maupun membangunkan mereka.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya:
“Kamu mengira mereka itu bangun, padahal mereka tertidur.
Dan Kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka
menjulurkan kedua tangannya di muka pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan
mereka, tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan diri dan
tentulah (hati) kamu akan dipenuhi oleh ketakutan terhadap merekan.” (QS. AL
Kahfi, ayat 18)
Kesepuluh, di dalam surat Al Kahfi terkandung
pelajaran bahwa tawakkal yang sejati, adalah pasrah kepada Allah Subhanahu
wa Ta’ala setelah berusaha mengambil sebab.
Ashabul kahfi membawa uang untuk bekal mereka ketika
mereka pergi meninggalkan kampungnya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya:
“Salah seorang di antara Ashabul kahfi berkata: Tuhan
kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah
seorang di antara kamu untuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan
hendaklah dia melihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia
membawa makanan itu untukmu.” (QS. AL Kahfi, ayat 19)
Post a Comment