Header Ads

Amalan-amalan Sunnah di Bulan Muharram Selain Puasa Sunnah Tasu’a dan Asyura


Naha Wepesansan -
Sebentar lagi kita akan memasuki bulan Muharram, yang merupakan bulan pertama dalam kalender Hijriyah. Bulan Muharram merupakan bulan yang mulia dalam pandangan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Adapun amalan-amalan yang seharusnya dilakukan oleh seorang hamba di Bulan Muharram ini, diantaranya:

Yang pertama perlu diketahui, bahwa bulan Muharram adalah syarullah, bulannya Allah Subhanahu wa Ta’ala. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengatakan:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ (رواه مسلم)

“Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah Al-Muharram. Dan sebaik-baik sholat setelah sholat Fardhu, adalah sholat malam." (HR. Muslim, Hadits No. 1982)

Jadi perbanyaklah puasa di bulan Muharram. Kemudian ada yang spesial di bulan Muharram, yakni tanggal 10 dimana disebut dengan Asyura.

Pada hari itu Allah menyelamatkan Musa dan bani Israil dari kejaran Firaun. Pada waktu itu Allah menunjukkan kebesaran-Nya dengan dibelahnya lautan dan ditenggelamkannya Firaun beserta bala tentaranya.

Kemudian bani Israil berpuasa tanggal 10 Asyura, sebagai bentuk syukur atas nikmat yang Allah berikan.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam di awal Islam, memerintahkan kepada sahabatnya untuk berpuasa di Asyura dan untuk membedakan dengan orang Yahudi, beliau berpuasa pada tanggal sembilannya.

Maka jangan lupa untuk berpuasa pada tanggal 9-10 Muharram, yang akan jatuh pada hari Rabu-Kamis 18-19 Agustus 2021 ini. Dengan harapan dosa satu tahun diampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Amalan kedua yang perlu diamalkan di sepuluh Muharram ini, salah satunya adalah meluaskan atau melapangkan nafkah buat keluarga.

Berdasarkan hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam:

من وسّع على عياله وأهله يوم عاشوراء وسّع اللّه عليه سائر سنته

"Barang siapa yang melapangkan bagi keluarganya pada hari Asyura, niscaya Allah akan melapangkan baginya kelapangan (rezeki) sepanjang tahun."

Yang jadi masalah, hadits ini diperselisihkan keabsahannya oleh para ulama. Diantara mereka ada yang menshahihkan dan sebagian dari para mereka mendhaifkannya.

Namun dari empat Mazhab, mereka berpendapat bahwasannya meluaskan nafkah pada hari Asyura termasuk disunnahkan, Wallahu a’lam bishawab.

Amalan yang ketiga adalah memperbaharui taubat. Meskipun amalan ini diperselisihkan keshahihan haditsnya, namun hendaknya seorang muslim memang harus memperbaharui taubatnya di awal tahun Hijriyah dan sepanjang tahunnya.

Adapun amalan keempat yang harus kita perbanyak di bulan Muharram adalah memperbanyak sedekah. Akan tetapi sama, hadits-hadits tentang sedekah dibulan Muharram inipun diperselisihkan keshahihannya. Namun kembali pada keumuman untuk bersedekah, maka bersedekahlah.

Adapun amalan lainnya yang dapat dilakukan di bulan Asyura dalah mengusap dan menyantuni anak Yatim.

Banyak amalan-amalan yang bisa kita kerjakan di bulan Muharram, selain puasa Ta’sua dan Asyura. Maka perbanyaklah amal-amal shalih di bulan Muharram dan jangan lupa untuk puasa Ta’sua dan Asyura.***

Tidak ada komentar