Joe Biden Memperingatkan Bahwa Jakarta akan Tenggelam 10 Tahun Mendatang
Naha Wepesansan – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memperingatkan ibu kota Indonesia, Jakarta, terancam tenggelam dalam 10 tahun mendatang.
Isu potensi Jakarta tenggelam ini kembali mencuat, setelah
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden menyinggung hal ini dalam pidatonya di
kantor Direktur Intelijen Nasional AS pada 27 Juli 2021.
Menurut Biden, perubahan iklim merupakan ancaman terbesar
bagi Departemen Pertahanan AS. Dia juga mengatakan kemungkinan Indonesia harus
memindah ibu kotanya karena Jakarta akan berada dibawah air.
Pada tahun 2019 lalu, NASA juga mengungkapkan hal yang
serupa, bahwa Jakarta dan pulau reklamasi bakal menjadi salah satu kota pesisir
yang tercancam tenggelam. Ancaman tenggelam ini terjadi akibat kenaikan
permukaan air laut, dampak dari pemanasan global dan pencairan lapisan es.
Beberapa ahli juga memperkirakan bahwa Jakarta bisa
tenggelam pada 2050 jika tidak ada tindakan pencegahan. Sejumlah pakar bahkan memperkirakan
sekitar 95 persen, Jakarta Utara akan terendam pada 2050.
Dalam 10 tahun terakhir, permukaan tanah Jakarta Utara
mengalami penurunan sebesar 2-2,5 meter. Di beberapa daerah, tanah turun dengan
kecepatan 25 cm per tahunnya.
Seperti yang dikutip dari laporan Verisk Maplecroft, Jakarta
merupakan kota dengan kerugian ekonomi termahal di Asia-Afika akibat perubahan
iklim. Dampak perubahan iklim seperti banjir atau badai tropis membawa
kerusakan infrastruktur, properti, dan berbagai aset lainnya.
Masalah lain seperti penyebaran penyakit dan peningkatan
kejahatan merupakan dampak lain dari perubahan iklim yang tidak bisa diabaikan.
Laporan tersebut menempatkan Jakarta sebagai kota dengan resiko lingkungan
tertinggi di dunia.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menegaskan
bahwa Pemprov DKI terus mengantisipasi penurunan permukaan tanah dengan
berkoordinasi melalui program milik PAM Jaya.
Menurutnya, Pemerintahan pusat melalui Kementrian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan meningkatkan antisipasi melalui air
bersih.
Dia juga memastikan bahwa pihaknya akan terus menyiapkan
program-program efektif, agar banjir rob yang rutin terjadi di Jakarta Utara
dapat diatasi dengan baik.
Sementara Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan
LIPI, menyatakan bahwa dampak dari penurunan permukaan tanah ini akan mengancam
warga kawasan pesisir di Indonesia, seperti Jakarta, Semarang, dan Demak.
LIPI juga membeberkan faktor lain yang ikut mendukung
penurunan permukaan tanah Jakarta, salah satunya akibat dari pertambangan
bangunan dalam skala masif setiap tahunnya.
Post a Comment