Apakah Oda Telah Menyiapkan Kematian Anggota Topi Jerami ‘One Piece’?

Naha Wepesansan – Kelompok bajak laut Topi Jerami yang berasal dari wilayah East Blue, merupakan kelompok bajak laut generasi terburuk yang pernah ada.

Kelompok bajak laut Topi Jerami mempunyai kru yang berasal dari berbagai wilayah, salah satu yang terkuat adalah Luffy sebagai kaptennya.

Sebagai pemimpin bajak laut, Luffy dibantu nakamanya Sanji, Zoro, Nami, Usop, Robin, Franky, Chopper, Brook, dan yang terbaru adalah Jinbe.

Meski Topi Jerami hanya mempunyai anggota sembilan orang, mereka mempunyai aliansi yang siap membantu kapanpun juga. Topi Jerami juga digadang-gadang akan menjadi kelompok bajak laut yang terkuat dan akan menguasai samudera.

Hal ini dikarenakan, sebelumnya mereka menarik perhatian setelah apa yang mereka lakukan di Enies Lobby, hingga membuat keributan dengan membawa kembali Sanji dari salah satu Yonko, Big Mom.

Sebuah rumor yang sempat beredar di kalangan fans ‘One Piece’, menyebutkan bahwa salah satu kru dari kelompok Topi Jerami ini akan mati.

Sekitar tahun 2003 silam, rumor ini muncul saat seri ‘One Piece’ masih di pulau langit. Oda mengatakan bahwa salah satu kru Topi Jerami akan mati.

Akan tetapi para fans ‘One Piece’ mendapatkan hingga saat ini tidak ada kematian yang menimpa anggota kru Topi Jerami, seperti yang telah disebutkan Oda.

Bukannya berkurang karena kematian, malah kru Topi Jerami semakin bertambah hingga menjadi 9 orang. Hal ini membuat Oda meminta maaf kepada para fans ‘One Piece’, karena rencananya yang batal.

Akan tetapi jika dilihat kembali kebelakang, sebenarnya ada salah satu anggota Topi Jerami yang mati. Tanpa disadari para fans ‘One Piece’, Going Merry juga merupakan salah satu bagian dari kru Topi Jerami itu sendiri.

Going Merry adalah kapal yang selalu digunakan oleh Topi Jerami dalam petualangan mereka. Keberadaan Going Merry yang setia menemani petualangan mereka dari awal, hingga akhirnya benar-benar mati saat di Water 7.

Di mana kelompok Topi Jerami sengaja membakar Going Merry, karena dianggap sudah tidak bisa lagi menemani mereka berpetualang.***